mengemas lauk dengan plastik

Mengemas lauk dengan plastik tentu sudah menjadi hal yang biasa dilakukan oleh para pebisnis catering dan sering kita lihat pula kemasannya. Pada umumnya kemasan plastik dapat berbentuk kemasan kaku maupun kemasan yang mudah dibentuk atau fleksibel. Penggunaannya bisa disesuaikan dengan produk.

Untuk membuat kemasan tetap aman dan tidak tumpah tumpah perlu menggunakan alat press untuk menutupnya. Berikut akan sama sama kita bahas bagaimana mengemas lauk dengan plastik tapi tetap awet, silahkan disimak!

 

Mengemas Lauk dengan Plastik yang Aman

mengemas lauk dengan plastik yang aman

Penggunaan plastik untuk mengemas makanan sebenarnya sangat terbatas, tergantung dari jenis makanan dan jenis plastik nya itu sendiri. Karena terdapat pula beberapa kelemahan jika menggunakan plastik secara berlebihan sebagai kemasan utama, seperti ketahanan terhadap perubahan suhu.

Berdasarkan pernyataan kelemahan diatas, plastik dapat dibagi menjadi dua dilihat dari ketahanannya terhadap perubahan suhu. Yaitu :

  1. Thermoplastik, plastik yang akan lebih cepat meleleh pada suhu tertentu, dapat mengikuti perubahan suhu, dan memiliki sifat reversible.
  2. Termoset (Termodursisabel),  plastik yang tidak dapat mengikuti perubahan suhu, sehingga jika terjadi pengerasan maka tidak dapat dilunakkan kembali.

 

Jenis Plastik yang Aman untuk Digunakan dalam Pengemasan Lauk

jenis plastik yang aman untuk lauk

Karena terdapat banyak jenis plastik di pasaran, para pelaku usaha perlu pengetahuan yang baik untuk dapat menentukan jenis kemasan plastik yang tepat untuk mengemas produk yang akan dijual, seperrti plastik untuk mengemas makanan, plastik untuk mengemas roti, dan plastik untuk mengemas lauk. Kesalahan dalam memilih jenis plastik dapat merusak bahan pangan yang dikemas. Berikut beberapa jenis plastik yang aman digunakan :

  • Polietilen (PE)

Jenis plastik yang harganya paling murah dan memiliki beberapa varia, antara lain : Low Density Polyetilene (LDPE), High Density Polyetilene (HDPE), dan Polietelentereptalat (PET). Polietilen memiliki sifat yang kuat tergantung dengan variannya, transparan, dan dapat direkatkan dengan panas sehingga dapat dibuat kantong plastik.

Jenis plastik inilah yang paling banyak digunakan dalam industri, karena memiliki sifat mudah dibentuk, tahan bahan kimia, jernih dan mudah dilapisi. Plastik ini banyak digunakan untuk mengemas buah-buahan dan sayuran segar, roti, produk pangan beku dan tekstil.

  • Poliester atau Polietilen Treptalat (PET)

PET banyak digunakan dalam pelapisan, terutama untuk bagian luar suatu kemasan. PET memiliki sifat transparan, bersih, jernih, dan dapat tahan terhadap suhu tinggi. PET lebih banyak digunakan sebagai kantong makanan atau lauk.

  • Polypropylen (PP)

Polipropilen mirip dengan polietilen bahkan sifat penggunaannya juga serupa. Namun polipropilen lebih kuat dan ringan dibanding politilen. Polipropilen memiliki daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap.

  • Cellophane

Terbuat dari serat selulosa yang disulfatasi. Cellophan pada umumnya bersifat tahan terhadap uap air, fleksibel, dan mudah direkatkan dengan panas sedangkan cellophan yang dilapisi PVDC bersifat tahan terhadap uap air dan kedap oksigen. Cellophan biasa dan baik digunakan untuk lauk yang memiliki kandungan minyak atau lemak.

  • Polivinilklorida (PVC)

Salah satu jenis plastik yang kuat, namun memiliki kelemahan yaitu dapat berkerut (Shrinkable). Plastik jenis ini sering digunakan untuk mengemas daging atau keju.

  • Polivinildienaklorida (PVDC)

Salah satu jenis plastik yang kuat, tahan terhadap uap air dan transmisi udara. Plastik jenis ini sering digunakan untuk mengemas keju dan buah-buahan yang dikeringkan.

 

Kelebihan Plastik Kemasan untuk Lauk

  • Fleksibel (mudah dibentuk),
  • Ringan dan Mudah untuk Disimpan,
  • Mudah dalam Proses Desain,
  • Lebih Menarik,
  • Meningkatkan Nilai Jual Produk.

 

Kekurangan Plastik Kemasan untuk Lauk

  • Sulit Terurai,
  • Berpotensi Mencemari Lingkungan,
  • Dapat Menyerap Bau dan Rasa.

 

Cara Mengemas Lauk dengan Plastik Agar Tetap Awet

mengemas lauk dengan plastik agar awet

Berikut akan dijelaskan cara mengemas lauk dengan plastik agar tetap awet yang bisa kamu ikuti :

1. Pilihlah Lauk yang Tidak Cepat Basi

Cara yang pertama yaitu memilih lauk yang tidak cepat basi. Karena beberapa lauk cenderung tidak tahan lama. Secara garis besar, beberapa tips memilih lauk yang tidak cepat basi adalah :

  • Prioritaskan lauk yang digoreng atau lauk kering, seperti ayam goreng atau ayam panggang.
  • Kurangi lauk rebusan, karena makanan yang direbus cenderung memiliki uap dan kelembaban yang bisa menyebabkan bakteri berkembang biak.
  • Kurangi lauk santan, karena cenderung akan cepat basi. Seperti Opor dan lain lain.

2. Perhatikan Cara Memasak Lauknya

Setelah lauk dipilih dengan baik dan bahan-bahan sudah dibersihkan, sekarang tinggal perhatikan cara memasaknya supaya saat mengemas nasi dengan plastiknya tidak cepat basi :

  • Hindari mengaduk-aduk sayur setelah proses masak selesai. Tips ini bertujuan untuk meminimalisir bakteri yang masuk ke sayur karena proses aduk-mengaduk.
  • Gunakan sarung tangan plastik saat proses pengemasan. Tidak peduli sebersih apapun, tangan kita tetap saja penuh dengan kuman dan bakteri. Jadi ambil atau tata lauk dengan mengenakan sarung tangan plastik.

3. Pisahkan antara Nasi dan Lauk

Jika ada sayur dan makanan basah lainnya yang dicampur ke atas nasi, maka proses kadaluarsa akan lebih cepat. Nasi yang dicampur sayur dalam kondisi tertutup hanya perlu 1-3 jam saja untuk menjadi basi.

Karena saat nasi dan sayur dicampur lalu dibungkus, uap dari nasi, sayur dan lauk tidak dapat keluar. Uap tadi akan mengembun lalu menetes kembali ke nasi, itu akan membuat nasi bungkus jadi lebih lembab dan bakteri akan tumbuh lebih cepat yang menyebabkan pembusukan juga berlangsung lebih cepat.

Solusinya yaitu dengan memasukkan sayuran dan makanan basah ke dalam bungkus plastik. Jadi sayur tidak perlu disiramkan ke atas nasi. Bisa juga dengan bungkus nasi secara tersendiri menggunakan plastik, baru kemudian dimasukkan bersama dengan lauk dan sayur yang lain.

4. Jangan Terlalu Lama Memberi Jeda antara Waktu Pengemasan dan Pengiriman

Jika ingin mulai mengemas, jangan langsung menutup kotak atau wadah yang digunakan. Akan lebih baik jika ditutup saat sudah mendekati waktu pengiriman.

5. Perhatikan Lingkungan Memasak dan Tempat Menyimpan Lauk

Usahakan lauk berada di udara kering jadi bakteri tidak mudah berkembang biak. Karena makin lembab dan kotor tempat menyimpan, maka makin cepat bakteri berkembang dan menyebabkan proses pembusukan.

Baca Juga : Cara Mengemas Kopi Kapal Api yang Baik dan Benar

 

Kesimpulan

Penggunaan plastik untuk mengemas makanan sebenarnya sangat terbatas, tergantung dari jenis makanan dan jenis plastik nya itu sendiri. Karena terdapat pula beberapa kelemahan jika menggunakan plastik secara berlebihan sebagai kemasan utama, seperti ketahanan terhadap perubahan suhu.

Bahan plastik dari kemasan itu harus jelas dan teridentifikasi aman dari bahan kimia, terlebih lagi untuk memilih kemasan lauk pauk yang akan dipasarkan. Biasanya para pebisnis catering menggunakan plastik untuk pengemasan lauk, karena jumlahnya yang cenderung sedikit jadi tidak begitu memerlukan tempat yang besar.

Banyak hal yang harus diperhatikan dalam pengemasan lauk, baik dari pemilihan plastik, cara memasak, dan cara mengemasnya. Semoga dengan adanya artikel ini dapat membantu para usaha catering untuk mengemas makanan yang dijualnya tanpa takut basi.

Avatar

By Dhinda Anniza Cahyaningwidhi

Sebagai penulis di poskan.com, saya sangat tertarik pada perkembangan teknologi, khususnya di ranah teknologi informasi. Saya senang belajar berbagai hal dan dengan penuh semangat berbagi berbagai wawasan tentang bisnis serta tips terkini kepada pembaca.